NGAWI - Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono, S.H., S.I.K., M.Si memberikan apresiasi kepada warga perguruan silat yang dengan sukarela membongkar tugu perguruan silatnya.
Hingga saat berita ini dinaikan, di wilayah Kabupaten Ngawi sudah 28 tugu yang dibongkar secara mandiri oleh warga perguruan silat.
“Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas pembongkaran tugu ini. Mereka dengan secara suka rela mematuhi surat edaran dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jawa Timur, ” ungkap Argo, Sabtu (16/9).
Ia mengatakan Komitmen Polres Ngawi Polda Jatim untuk menjaga kamtibmas dan kekondusifan antar perguruan silat terus digiatkan.
Salah satunya, melaksanakan himbauan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait pembongkaran tugu yang berlambang organisasi perguruan silat, khususnya yang berada di fasilitas umum (fasum) lahan milik negara.
28 (dua puluh delapan) tugu perguruan pencak silat yang sudah dibongkar tersebut tersebar di 19 (sembilan belas) Kecamatan di wilayah Kabupaten Ngawi.
Tugu yang dibongkar dari PSHT sebanyak 20 (dua puluh), PSHW ada 2 (dua), IKS PI sejumlah 5 (lima) dan Perguruan Silat CEMPAKA PUTIH ada 1 (satu), hal tersebut diharapkan mampu meredam aksi anarkistis dan gesekan antar kelompok di wilayah Ngawi.
Prosesi pembongkaran tugu perguruan silat tersebut, disaksikan oleh segenap Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) di wilayah masing-masing dan stakeholder terkait lainnya.
Sementara itu Ketua Ranting PSHT Karanganyar Karmidi mengatakan bahwa pembongkaran secara sukarela tersebut merupakan wujud taat aturan sebagai warga negara yang baik.
’’Dengan mengedepankan kepentingan negara dan membuang segala sikap fanatisme dalam jiwa seluruh anggota, kami bongkar demi kebaikan, ’’ ujar Karmidi, penanggung jawab Ketua Ranting PSHT Karanganyar.
Pihaknya berharap, keamanan ketertiban masyarakat di Ngawi tetap terjaga dan gerakan itu menjadi momentum untuk meningkatkan solidaritas antar-kelompok dan golongan.
Untuk diketahui, sebelumnya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jawa Timur telah menerbitkan surat edaran Nomor 300/5984/209.5/2023 tertanggal 26 Juni 2023.
Surat edaran tersebut berisi imbauan agar segenap perguruan silat di Jawa Timur membongkar sendiri tugu, patung, dan atau simbol perguruan silat. Imbauan pembongkaran tugu perguruan silat dilatarbelakangi banyaknya konflik antar kelompok pesilat. (d*)